Chikungunya VS Nikita Mirza

VIVAnews - Warga yang tinggal di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kini ketar-ketir menyusul berjangkitnya wabah penyakit chikungunya yang menyerang sedikitnya 68 orang di wilayah itu. Penyakit yang ditularkan nyamuk ini menyerang dua warga di dua rukun warga di Kelurahan Kebon bawang, Tanjung Priok.

Walau tak ada yang dirawat di rumah sakit, puluhan warga yang terjangkit ini harus berobat ke puskesmas setempat. Dua RW yang diserang wabah letaknya tak jauh dari gedung Walikota Jakarta Utara.

Kini warga mengharapkan pengobatan gratis, karena warga yang menderita penyakit tersebut tidak kunjung sembuh walau sudah berulangkali berobat. Siti Aisah (36), warga RT 09/RW 06, Kelurahan Kebon Bawang yang terserang chikungunya mengatakan meskipun sudah berobat nyeri di tulang belum juga hilang.

"Saya sejak sepuluh hari sebelum Lebaran sudah terkena penyakit ini. Yang saya rasakan linu di persendian, badan lemas, bila sore demam tinggi, pusing, keluar bintik merah dan muntah-muntah," kata Siti, Selasa 20 September 2011.

Ia mengaku bukan hanya dirinya saja yang terkena virus chikungunya, anak dan suaminya Abdul Rohim juga diserang penyakit yang sama. "Keluarga kami seluruhnya delapan orang, penyakitnya sama nyeri pada tulang sendi. Kami sudah berobat dua kali ke puskesmas dan beberapa kali membeli obat nyeri tulang di warung namun sampai sekarang belum sembuh juga," tuturnya.

Ibu enam anak itu berharap keluhannya dapat segera teratasi dan mendapatkan pelayanan pengobatan gratis dari pemerintah. "Harapan kami semua penderita mendapatkan pengobatan gratis hingga hilang total dan tidak kambuh lagi," katanya.

Menurut Muhamad, Ketua RT 09, warga yang pertama diserang penyakit itu adalah Tursinah (76). Lalu menular ke puluhan warga lainnya.

"Dia (Tursinah) diketahui terserang penyakit Chikungunya sepuluh hari sebelum Lebaran, namun hingga kini Tursinah belum juga sembuh dan menularkan penyakit ini ke warga lainnya," ucapnya.

Warga mengkhawatirkan wabah tersebut semakin meluas, dan korban semakin banyak. "Penyakit itu sulit disembuhkan, hingga kini warga yang terjangkit belum ada yang sembuh," ucapnya.

Kasudin Kesehatan Jakarta Utara, Kurnianto Amin, membenarkan adanya wabah tersebut. Pihaknya telah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan voging (pengasapan). "Selain itu, kami meminta warga untuk aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk," ucapnya.

Ciri-ciri penyakit tersebut pasien mengalami demam tinggi, bintik nerah di kulit, linu persendian, dan mual. "Namun penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes ini tidak menyebabkan kematian," kata Amin. (sj)

Laporan Arnes Ritonga
• VIVAnews

Comments

Popular Posts